Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Come To "Mama" Darl.. [Movie Review]

with 4 comments
Selalu ada misteri yang harus dipecahkan dalam setiap film horror. Cuma, dari setiap film, pasti beda cara penyampaian serta cara penyajiannya. Dan, kali ini aku bakal review tentang film horror yang judulnya.. Mama. Tapi dimana-mana, Mama, kan orangnya penyayang, ya? Ya. Mama dalam kisah ini adalah Mama hantu yang penyayang. Nah, aneh, gak, tuh.. Daripada penasaran.. Mari kita simak ceritanya.


Sinopsis Film Horror Mama
Source : Google Image
Berkisah tentang seorang Ayah, Jeefrey Desange –seorang karyawan senior– yang mengalami depresi yang disebabkan oleh masa krisis dan hancurnya bursa saham. Saking depresinya, dia kemudian membunuh istrinya serta melarikan kedua putrinya. Jeff membawa keduanya berkendara dengan tujuan yang nggak jelas. Sampai pada akhirnya mobil yang mereka tumpangi tergelincir di tengah hutan. Tapi, mereka selamat, dan kemudian menemukan sebuah kabin yang.. Angker.

Disanalah, awal dari kejadian-kejadian ganjil bermula. Jeff yang akan menembak Victoria putri pertamanya yang berkaca mata–  dari belakang tiba-tiba saja menghilang dengan satu tarikan dari sebuah bayangan hitam. Karena sebelumnya, kaca mata Victoria dilepas oleh Jeff, jadilah Victoria nggak bisa ngeliat sosok bayangan hitam tersebut. Jeff menghilang. Mereka sendirian.. Awalnya aku kira mereka bakalan meninggal. Siapa juga yang bisa nemuin mereka di tengah hutan, dan di dalam kabin yang gelap gulita kayak, gitu? Kamu? Absolutely. Enggak, kan? Tapi.. ternyata aku salah. *DRAMA* Mereka hidup. Dengan buah-buah cery yang senantiasa diberikan oleh sosok bayangan hitam, yang kemudian dipanggil Mama oleh mereka.

Lucas Desange –adik dari Jeff– melakukan pencarian selama 5 tahun untuk menemukan Victoria dan Lily –adik dari Victoria– dengan menyewa jasa pencarian. Mereka menemukan keduanya. Dalam keadaan mental yang terasing, atau lebih tepatnya.. Terbelakang(?), setelah melalui perebutan hak asuh dengan Ny. Podalski –nenek dari Victoria dan Lily– Lucas berhasil membawa keduanya untuk tinggal di rumah yang dulu mereka tempati.

Dan kejadian-kejadian aneh, pun, mulai bermunculan. Salah satunya ketika Lucas mendapat serangan dari Mama hingga jatuh dari tangga, dan harus menjalani perawatan di rumah sakit sampai dia benar-benar pulih. Alhasil.. Annabel –kekasih dari Lucas– yang harus merawat dua keponakannya tersebut. Gangguan demi gangguan dari Mama menghantui Annabel, mimpi-mimpi aneh, yang sama sekali tidak dimengerti Annabel mulai mengusiknya, “She is jealous” ucap Victoria kepada Annabel dan memintanya untuk tidak bersikap baik pada Victoria dan Lily. Sementara beruntun pertanyaan bermunculan di pikiranku, siapa sebenarnya mama itu? Dari mana datangnya? Dari mata turun ke hati, kah? Atau.. Dari.. Mendaki gunung.. Lewati lembah? Ah, sudahlah. Hanya si pembuat film yang tau. #lah

Dan, kenyataannya bukan hanya Annabel yang mengalami mimpi-mimpi buruk itu, Lucas yang sedang dalam masa perawatan pun, mendapat mimpi tapi ini lebih ke sebuah petunjuk dari kakanya, Jeff, untuk segera menyelamatkan Victoria dan Lily dari Mama. Lucas mengartikan semua mimpi yang dialaminya, dan mencoba untuk mengungkapnya, dia pergi mencari tempat yang ditunjukan kakaknya, tempat itu adalah Terowongan yang berada di Clifton Forge-9.

Dr. Gerald yang menangani kasus Victoria dan Lily akhirnya tahu, setelah melakukan terapi terhadap Victoria dan bertanya-tanya tentang sosok yang dipanggilnya Mama itu. Mama –Edith Brennan. Wanita yang mengalami gangguan kejiwaan, dan melahirkan seorang putri. Yah.. sebagai seorang ibu.. pastinya Edith ingin membawa putrinya untuk bersamanya, namun karena kondisinya yang tidak memungkinkan, akhirnya dia membawa lari putrinya yang saat itu dirawat di salah satu gereja. Orang-orang mengejarnya hingga sampailah dia di ujung sebuah jurang, tidak ada pilihan, Edith terjun ke jurang bersama anaknya. Tapi.. anaknya tersangkut di batang pohon.

Jadilah dia arwah penasaran, nyariin anaknya yang ketinggalan, dan nemunya anak orang *halah* yang adalah Victoria dan Lily tadi– Dr. Gerald meninggal setelah melanjutkan penelitiannya dan masuk ke dalam kabin di mana Victoria dan Lily ditemukan. Annabel berniat menceritakan kejadian-kejadian aneh yang dialaminya kepada Dr. Gerald, tapi tak ditemukannya dokter itu, melihat sekertaris Dr. Gerald gelisah dan meninggalkan meja kerjanya.. Annabel segera mengambil data dan bukti hasil penelitian Dr. Gerald tentang Victoria dan Lily. Kagetlah Annabel ketika membaca hasil penelitian Dr. Gerald dan melihat tengkorak bayi di dalam kotak temuan Dr. Gerald.

Edith datang menjemput Victoria dan Lily. Mengajak Mereka pergi ke jurang tempatnya menceburkan dirinya. Mendandani mereka berdua, layaknya putri. Annabel yang tidak menemukan Victoria dan Lily berusaha menghubungi Lucas yang saat itu, juga, sedang berada di sekitar hutan. Kemudian, sambil membawa tengkorak putri Edith dalam sebuah kotak, Annabel bersama Lucas menemukan Victoria dan Lily duduk di bebatuan dekat jurang.

Mama menampakkan dirinya, dan Annabel mencoba untuk memberikan tengkorak putri yang dicarinya selama ini, Victoria dan Lily dilepas olehnya. Tapi, mungkin karena Jalaran Tresno itu Soko Kulino tiba-tiba Edith kembali meraih tangan Lily. Lily tersenyum senang, namun, Victoria menangis, “Come to Mama Victoria” ajak Lily kepada kakanya. “Victoria Stay” Jawab Victoria. Dan aku menangis.. sungguh drama di balik cerita yang tidak terduga.. Hiks.. Setelah melewati tangis demi tangis yang mengharu biru.. Lily, pun melompat ke dalam jurang bersama Edith. Dan, tangisan Victoria, Annabel, serta Lucas semakin pecah.

Akhirnya.. The End juga filmnya. But. I’m sure.. Review ini sama sekali nggak ada serem-seremnya.. Kalo mau lebih ngerasain sensasi serem dari filmnya.. Lihat langsung, aja.. Dijamin gak bakalan terasa, deh.. keterlaluan  seremnya. #Lah
. . .

4 komentar:

  1. Saya juga nangis di bagian akhir mak. ampun deh.... hihi..
    Ini termasuk sinopsis mak. saya juga sering nulis sinopsisnya lengkap agar yg baca berasa nonton.

    BalasHapus
  2. Iya, ya, mak? Hihihi..

    Kadang masih nggak bisa bedain review sama sinopsis, soalnya nulisnya ngalir aja, gitu. Penginnya buat review, jadinya sinopsis.

    Kalo bikin review juga agak-agak nggak pede, belum ngerti-ngerti banget, film yang "bagus" itu yang bagaimana.

    BalasHapus
  3. Yuhuuuu.. nah baca yang ini baru aku merasa jelas :D haha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Habis baca punya siapa, Mak? Punya mak Susi juga detail banget, Mak..

      Makasih ya, Mak. :))

      Hapus

Spamming? Nope!

Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .