Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Pengalaman Baru? Nervous Bukanlah Solusi!

with 2 comments
Hhmmm.. Mau cerita dikit, boleh nggak? Boleh dong..

Aku mau cerita tentang ke-nervous-an yang melanda diriku --halah-- selama 6 bulan terakhir ini. Memasuki kesibukan yang baru, dengan hal-hal yang baru, lingkungan baru, dan.. Sama sekali aku belum tau apa yang akan aku hadapi dengan segala sesuatu yang baru itu. Pernah ada yang ngerasain yang seperti ini gak, sih? Pasti ada!

Sekitar awal September 2013 ada "tawaran" yang datang dan begitu menarik minatku. Diluar pekerjaan utamaku. Bisa di bilang kalo ini kesempatan untukku buat mencicipi bagaimana rasanya menjadi seorang "freelancer". Eits.. Tapi yang ini bukan sembarang "freelancer" loh, ya.. Freelancer yang aku maksud disini bukan seperti freelancer untuk menjadi Book Writers ataupun Travelers. -- kalo ini, sik, aku double mau-pake-banget -- Ini beda. Freelancer dengan tanggung jawab yang luar biasa dan aku rasa ini di luar passion-ku. --ciegitu-- Emang sih, pada pekerjaanku yang sekarang ini, aku udah berhadapan dengan berbagai jenis manusia-manusia yang.. Oh-so-Randomable. Mulai dari yang tersombong. tergalak. ter-iya-aja-kalo-dijelasin-tapi-ujung-ujungnya-gagalpaham, juga ada. Ada yang gak bunyi juga kalo gak lempar dulu pake palunya Thor. Oke ini ngelantur. Baiklah. Freelance ku kali ini adalah sebuah profesi, maybe, Yang harus berhadapan dengan ribuan orang serta orang-orang yang --ngakunya-- "berkuasa". Berbentuk Tim dengan 4 anggota. 3 Lelaki dan 1 Wanita. Dan akulah si Wanita itu. Sampai sekarang aku belum tau, apakah selama 6 bulan terakhir ini.. Pekerjaanku sebagai "freelancer" ini sudah bisa dikategorikan memuaskan. Karena aku sendiri ngerasa belum puas dengan apa yang aku kerjakan. Jadi rasanya, udah 6 bulan dan masih aja ngerasa deg-degan aja, pas lagi ada rakor, atau meeting lah kalo kebanyakan orang bilang. Karena aku ngerasa sama sekali belum melakukan sesuatu yang "WAH" selama masa kerjaku. Apa mungkin karena timku tidak terlalu membebankan pekerjaan padaku? Mungkin saja. Mendengar kabar dari berbagai media kalo di daerah lain ada orang yang se-profesi denganku --sebenarnya agak berlebihan sih kalo di bilang profesi, tapi yaudah, terserah aku ya, aku yang nulis juga. #lah-- dapat perlakuan keras dari orang yang --ngakunya-- berkuasa. Aku jadi merinding sendiri, bayangin gimana kalo salah satu dari timku dapat perlakuan yang sama? Naudzubillah deh.

Sekarang ini aku lagi nunggu puncak dari 6 bulan masa freelance ini. April, bulan yang akan menentukan seberapa besar keberanianku untuk berhadapan dengan banyak orang. Dan seberapa besar kemampuanku untuk menghadapi orang-orang yang notabene lebih BERPENGALAMAN dariku, dalam hal ini. Aku sadar, yang menciptakan kegalauan yang menyerang pikiranku sendiri itu, aku. --halah-- Mau se-galau, se-kalut dan se, se, lainnya, aku tetep harus jalanin itu. Entah bagaimana nanti hasilnya. Tapi tetep dong, aku tetap ingin mencoba. Belajar pengalaman baru lebih menarik dari pada harus berdiam diri dan menenggelamkan diri dari hal-hal yang baru. Ya, semoga di puncaknya nanti, aku bisa menjalankan semua tugasku dengan lancar sesuai harapan, lah. Dan pastinya aku harus menghadapi ke-nervous-an ku dengan pengendalian diri yang.. Terkontrol --apaansik--. Karena aku tau, kalo ke-nervous-an itu, bakal lebih memperunyam pekerjaanku lagi.

And now... Welcome to the new experience. *drumrolldrumrolldrumroll*
. . .

2 komentar:

  1. Yang penting itu harus selalu yakin dan berani! Kalau sudah yakin dan berani, Insya Allah segala hal yang bikin nervous itu hilang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, kak. Ini juga lagi ngumpulin keyakinan serta keberanian, biar nervousnya ilang :D

      Hapus

Spamming? Nope!

Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .