Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Mencari Tau apa yang ada di Lawang Sewu

with 3 comments
Mencari Tau apa yang ada di Lawang Sewu


Siang dengan panas terik yang cukup menyengat, jalanan penuh dengan lalu-lalang kendaraan yang berjalan pelan menunggu giliran, ditambah kerumunan orang-orang berbaris acak sampai melanggar bahu jalan demi sebuah antrian. Itulah gambaran tampak depan sebuah bangunan yang saya lihat ketika kendaraan yang saya tumpangi masih sibuk mencari tempat parkir yang kosong. Maklum, tempat yang saya kunjungi kali ini memang nggak menyediakan tempat parkir khusus. Tapi jelas itu menjadi kesempatan bagi warga sekitar untuk menambah mata pencaharian. Ya, menyediakan lahan parkir yang memanfaatkan lorong jalan sepi ataupun area depan ruko yang waktu itu saya lihat banyak yang tutup. Setelah kendaraan terparkir dengan aman, saya langsung bergabung dalam antrian untuk mendapatkan tiket masuk sebuah bangunan yang berdiri megah di hadapan saya.
Mencari Tau apa yang ada di Lawang Sewu


Lawang Sewu. Begitu orang-orang menyebutnya. Setiap mendengar nama Lawang Sewu, yang masuk dalam pikiran saya adalah Zaman Penjajahan Belandaacara televisi "Dunia Lain", dan seperti rumor yang beredar kebanyakan; "Mistis". Dan, di sini lah saya sekarang, akan menjelajah bangunan yang bernama Lawang Sewu dan melihat sendiri apa saja yang ada di dalamnya. Setelah mendapatkan tiket masuk dengan harga 10K untuk  dewasa dan 5K untuk anak-anak, saya menuju ke pos pengecekan tiket di entrance yang kedua, area lapang membentang dikelilingi banguan berlantai 3 dengan pohon besar yang rindang di tengahnya langsung menyambut kedatangan saya selaku tamu agung. Tanpa diduga, bapak suami tiba-tiba langsung mengambil posisi nyaman, bergabung dengan pengunjung lain, ketika mengetahui ada live musik keroncong di bawah pohon rindang tersebut. Maklum, bisa dibilang suam itu orangnya penikmat keroncong banget XD. Karena terlalu asik mendengarkan musik keroncong dengan suasana yang tenang meskipun ramai pengunjung waktu itu, membuat saya malah mager saking ayemnya. Tapi, yamasak jauh-jauh ke Lawang Sewu dari Lamongan cuma mau nikmatin live musik keroncong? Yakali.. Saya pun bergegas dengan sedikit malas buat melanjutkan tujuan awal, yakni mengelilingi bangunan-bangunan di dalam area Lawang Sewu tersebut (meskipun kemarin belum sepenuhnya eksplor, gegara bocil yang ngajak kejar-kejaran dari sana ke sono dan keburu capek duluan waks :()
Mencari Tau apa yang ada di Lawang Sewu


Bingung dengan rute awal yang harus diambil, saya memasuki salah satu pintu secara acak, yakni pintu yang berada di ujung, tepat di bawah salah satu bagunan yang memiliki tinggi berbeda dari dua bangunan di samping kanan-kirinya. Setelah beberapa langkah dari pintu, terdapat tangga yang menghubungkan lantai 1 dan 2 bangunan tersebut, tampak penuh dengan pengunjung, tentunya saya lebih memilih untuk melangkah ke pintu lain yang berada di sebelah kiri tangga untuk memasuki ruang panjang dengan sekat dan dengan masing-masing pintu yang menghubungkan tiap ruangan, di beberapa ruangan tersebut terdapat bingkai figura yang menampilkan sedikit cuplikan sejarah Lawang Sewu. Selain cuplikan-cuplikan sekilas, terdapat juga beberapa ruang yang sengaja diisolasi/dikunci(?), seperti bekas ruang tahanan dan bunker penyimpanan yang katanya memang nggak bisa dibuka dari "sananya".



Setelah puas mengelilingi sisi kiri bangunan, saya mengambil kesempatan ketika tangga yang saya sebutkan sebelumnya terlihat lumayan lenggang. Demi memenuhi rasa penasaran saya, Meskipun nggak bisa menelusuri lebih lanjut setiap ruangan yang berada di lantai 2 karena terdapat rantai besi yang menjadi pembatas antara anak tangga paling atas dan lantai 2, saya cukup dimanjakan oleh pemandangan berupa kaca besar dengan ornamen relief penuh warna yang konon katanya kaca warna tersebut sudah dibuat sekitar puluhan tahun lalu tapi sama sekali nggak luntur warnanya meski berhadapan langsung dengan sinar matahari, dan jangan ditanya bagaimana bagusnya kaca tersebut ketika saya melihatnya dari dalam dengan pencahayaan yang remang-remang. Menurut salah satu pemandu tour di sana, ornamen relief yang terdapat dalam kaca warna itu sebenarnya memiliki makna tersendiri yang juga berbeda-beda dari masing reliefnya. Jadi.. makna dari setiap gambar pada empat ornamen relief kaca di gedung Lawang Sewu adalah;
- Mozaik kaca inlay pertama melambangkan kemakmuran dan keindahan alam Jawa beserta isinya, yang bermakna semua adalah milik kekukasaan Hindia Belanda.
- Mozaik kaca inlay yang kedua bercerita tentang Kota Semarang dan Batavia pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada waktu itu.
- Mozaik kaca inlay yang ketiga menggambarkan Kota Semarang dan Batavia sebagai pusat perdagaangan laut atau maritim. Seolah-olah pemerintahan Hindia Belanda ingin menceritakan kebesaran armada maritimnya.
- Mozaik kaca inlay yang keempat adalah gambar dua orang perempuan yang menggambarkan sosok Dewi Fortuna dan Dewi Venus. Sosok Dewi Fortuna atau dewi keberuntungan yang tergambar pada relief kaca inlay menyiratkan makna bahwa pemerintahan Hindia Belanda selalu diberkahi dengan keberuntungan. Kemudian sosok Dewi Venus atau dewi kecantikan dan cinta kasih yang terbentuk dalam kaca inlay menyiratkan bahwa pemerintahan Hindia Belanda mengharapkan selalu datangnya kejayaan. (kacainlay.com)
Mencari Tau apa yang ada di Lawang Sewu



Setelah puas menikmati ornamen relief pada kaca tersebut, saya kemudian melangkah menuju pintu lain yang terletak di sebelah kanan tangga, di mana pada salah satu ruangannya terdapat semacam tangga bawah tanah, mengutip info dari pemandu wisata di sana, tangga tersebut berfungsi untuk menuju ruang tahanan bawah tanah, tapi waktu itu tangga tersebut dipenuhi dengan air pasang, yang entah dari mana asalnya, sehingga tempat itu terlihat seperti sumur, dan fyi air tersebut juga menurut informasi pemandu lagi nih, ya, bisa surut juga, tapi saya kurang jelas kapan pastinya waktu pasang-surut air yang menggenangi tangga tersebut. Setelah sedikit berkeliling di bangunan depan dengan 3 bagian tersebut, saya kembali memasuki bangunan lain yang letaknya paling belakang. Setelah melewati satu ruangan dengan tangga penghubung lainnya, suam ngajak keluar, katanya sih, auranya agak gimanaaa gitu, takutnya bocil kenapa-napa, harap maklum, suam saya itu parno-an. Saya yang tentunya sependapat sama dia, nurut saja.

Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat dan kembali pada area lapang yang menampilkan live musik keroncong tadi. Menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan oleh para seniman dengan duduk-duduk cantik dengan para pengunjung lain sampai benar-benar merasa puas..
. . .

3 komentar:

  1. keren banget ya ternyata lawang sewu
    selama ini aku cuma denger namanya doank disebut2 hehe

    BalasHapus
  2. Pengen banget ke Lawang Sewu. Duly waktu ke Semarang, cuma lewat ajah...soalnya lagi buru waktu buat ikut tes CPNS. Iyah...udah lama banget. Sekarang kalau mau ke sana lagi, kudu cek harga tiket kereta Surabaya Semarang via priceza.co.id. Huhu...kapan yaaa ke sana lagi....

    BalasHapus

  3. wah .... ternyata wisata di lawang sewu keren - keren juga ya

    BalasHapus

Spamming? Nope!

Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .