Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Tentang Agregator dari Sudut Pandang Awam

with 4 comments
Tentang Agregator dari Sudut Pandang Awam
Source: Google Image
Banyak cara mempromosikan blog selain melalui sosial media. Begitulah kesimpulan yang saya dapat dari fakta yang menunjukkan bahwa begitu banyak wadah yang bisa dimanfaatkan untuk membagikan link tulisan kita. Entah itu dari yang paling mudah seperti sosial media, aplikasi chatting yang sekarang ini sudah menyediakan fitur berbagi status, atau seperti agregator berita yang sudah banyak membuka platform menulisnya sendiri dengan segala manfaatnya, sementara timsesnya juga seakan berlomba serta mencoba meminang para blogger untuk bergabung ke dalam platform menulis dari masing-masing agregator.


Tentunya hal itu juga sedikit-banyak memiliki pengaruh pada blogger yang menjadikan platform menulis dari agregator sebagai topik bahasan mulai dari dampak positif hingga negatifnya. Tak terkecuali intensitas penawaran kerjasama yang masuk ke email-email mereka, bisa berupa proposal yang mengajukan penawaran untuk bergabung menjadi content maker di media website A dengan feedback backlink untuk meningkatkan visitor atau penawaran lebih seperti adanya fee dengan nilai yang negotiable dan baru-baru ini saya juga sempat membaca status salah seorang blogger yang menyatakan bahwa ada juga agregator yang menerapkan sistem pay per click. Dan seperti serangan fajar, blog ini juga menerima penawaran-penawaran serupa melalui email saya, tapi saya sendiri sama sekali belum pernah mencoba atau bahkan hanya sekadar membuat akun di platform menulis besutan agregator yang namanya terdapat dalam daftar kotak masuk email saya. Sayang sekali, padahal benefit yang bisa diperoleh pasti akan bermanfaat kedepannya bagi blog saya, tapi mau bagaimana lagi, ketika blog sendiri saja sudah seperti rumah angker, bagaimana bisa saya menyumbang tulisan pada platform lain?

Jauh sebelum penawaran kerjasama dari agregator A B C D masuk dalam email, saya sendiri sudah pernah mencoba 2 kali mengirim artikel saya di salah satu agregator berita yang bisa dibilang sudah memiliki nama di dunia media online, sebut saja vivalog yang berada di bawah naungan viva.co.id, dan siapa sangka dari 2 artikel yang saya submit, salah satunya lolos dari S&K, sehingga bisa nangkring di halaman depan vivalog keesokan harinya, dan memang hal itu memiliki dampak yang nyata dengan melambungnya visitor di blog ini.

Meski sudah pernah merasakan sendiri bagaimana dampak positif yang diberikan oleh agregator, rasanya saya masih ingin setia dengan blog ini tanpa mau coba-coba mendua. Selain itu, meski nggak sedikit dari teman blogger yang begitu antusias membicarakan penghasilan yang mereka dapatkan dari beberapa agregator, dan tentunya santapan yang begitu menggiurkan tersebut bisa saja saya rasakan kalau saya ada niatan untuk mencoba. Tapi saya tetap saja belum begitu tertarik, toh jalan menuju rupiah bisa ditempuh dari mana saja selain agregator yang, memang benar bakal banyak manfaat yang didapat, tapi tentu harus dengan proses menulis yang bisa menguras hati dan pikiran, berbeda ketika saya ingin mengisi blog ini dengan tulisan-tulisan yang alakadarnya dan "ini lah tulisan saya".

Sincerely,

Tentang Agregator dari Sudut Pandang Awam

. . .

4 komentar:

  1. Aku pernah coba vivalog juga tapi belom lolos :D

    BalasHapus
  2. Wah keren Mbak Elisa artikelnya bisa nangkring di vivalog :)

    BalasHapus
  3. Kalau di viva, alhamdulillah sdh beberapa kali submit.di sana dan di ACC, efeknya ke view postingan di blog saja ttp seruuu kalau postingan tayang di sana. Begitu 1 postingsn muncul, view per day nembud ribuan.

    BalasHapus
  4. saya lum pernah submit ke vivalog,, tapi mungkin esok akan ku coba siapa tau tembus kaya yang lain

    BalasHapus

Spamming? Nope!

Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .