Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Moment Berkesan di Bulan Ramadhan.

with Leave a Comment

Moment Berkesan di Bulan Ramadhan.
Marhaban Ya Ramadhan.
Ramadhan. Nggak bisa dipungkiri, ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di penjuru Negeri. Bulan penuh ampunan, bulan yang berkah bagi orang-orang yang ingin men-suci-kan diri. Bahkan setiap moment di bulan ramadhan seakan memberikan kesan dan kenangan tersendiri bagi masing-masing orang. Termasuk saya.

Sahur. Pada bulan ramadhan, kita akan dihadapkan pada bagaimana kita harus bisa terbangun melawan rasa kantuk pada waktu dini hari yang sunyi, yang biasanya kita gunakan untuk tertidur pulas. Bahkan saya sendiri kadang jalan ke kamar mandi sambil merem, sampai benar-benar ketemu air, baru bisa melek dengan sempurna. Selain itu.. Suara-suara riuh pemuda daerah yang begitu semangatnya mengumandangkan kalimat "Sauuur.. Sauuur.. " pada warga, dengan memainkan galon air, gendang dari pipa air, dan benda-benda yang tidak terduga, yang bisa menghasilkan suara gaduh tapi tetap terdengar renyah di telinga. Ya, karena kita menyambutnya dengan gembira dan bahagia. Coba saja, kegiatan itu dilakukan di luar bulan ramadhan. Yang ada mereka-mereka bakal kena semprot warga sekitar. Ramadhan selalu membawa kedamaian, bukan?

Ngabuburit. Kegiatan sore hari yang biasa dilakukan orang-orang pada bulan ramadhan, sambil nunggu waktu berbuka tiba, sambil kita jalan-jalan cari makanan yang enak luar biasa - semua makanan bakal terasa enak kalau sudah datang waktu berbuka, fyi. Di kampung halaman saya, entah kenapa setiap bulan ramadhan, jalan raya seakan beralih fungsi menjadi tempat berkumpulnya lautan manusia, yang biasanya bakal ngerasa emosi ketika pulang kerja dan dihadang kemacetan, sekarang malah enjoy-enjoy aja, menikmati jalanan yang penuh dengan sesak orang, apa lagi bagi muda-mudi yang kebetulan ketemu gebetan di jalanan. Histeris. Macet sampe maghrib juga paling mereka santai aja, sudah kenyang sama santapan di depannya, mungkin. Omong-omong soal makanan, hampir di sepanjang jalan - yang jalanannya cuma satu arah di daerah saya-, penuh dengan penjual makanan, dari makanan ringan, sedang, sampai makanan berat. Terlebih minuman/es, berbagai variasi minuman/es yang dijual di tenda-tenda dadakan, semua pasti penuh dengan pembeli yang rela mengantri demi mendapat, barang sebungkus es, agar dahaga bisa terpenuhi. Begitulah, kemacetan serta antrian bukan lagi merupakan hal yang menjengkelkan. Indahnyaaa.. Ramadhan..

Ta'jil/Buka Puasa. Nah.. Moment yang ditunggu-tunggu, setelah seharian menahan lapar dan dahaga, telah tiba.. Berkumpul bersama keluarga, menyantap menu berbuka, yang merupakan menu biasa jika disantap di luar bulan ramadhan, akan menjadi makanan ternikmat dari segala makanan yang ada. Siapa yang mendustakan kenikmatan nasi panas, ikan asin, sambal terasi, sayur asem dan tidak lupa kerupuk bawang, pada saat-saat berbuka? Yang jelas bukan saya. Minumnya.. Bisa es kelapa muda, es dawet siwalan, es blewah, es kopyor, pokoknya sesuai selera, lah. Belum lagi untuk menu penutup, kolak kacang ijo, dikasih irisan pisang plus irisan ubi bentuk dadu, kolak labu, atau puding, agar-agar, bisa juga cupcake. Dan untuk pencuci mulutnya, biasanya, sih, lebih milih yang manis-manis, seperti kurma, kelengkeng, semangka, dan lain sebagainya. Hhmmmmh.. Yummm! - Ya Allah, semoga puasa pertama saya hari ini nggak batal, ya Allah.. -
Tarawih. Nah, boleh saja makan se-kenyang-nya pas waktu berbuka, tapi.. Jangan jadikan sebab kamu males buat berangkat tarawih. Nope! Sholat tarawih memang rakaatnya banyak, sih. Masing-masing golongan -saya kurang suka dengan penyebutan golongan di sini, tapi memang itulah adanya - ada yang menerapkan sholat tarawih 23 rakaat, ada juga yang hanya 11 rakaat. Tapi di sini bukan masalah jumlah rakaatnya, yang penting itu niatnya. Niat ibadah tarawih dengan mengharap ridho dari Allah SWT, ya akhi wa ukhti. Karena masalah diterima, enggaknya ibadah kita, hanya Allah SWT yang menentukan. Fenomenanya adalah.. Pada hari-hari pertama bulan ramadhan, masjid dan musholla pasti akan terisi penuh oleh jama'ah sholat tarawih. Tapi nggak berlaku sebaliknya. Jama'ah sholat tarawih di Masjid atau pun musholla itu biasanya akan menyusut seiring berakhirnya bulan ramadhan. Nggak baik. Semoga bulan ramadhan kali ini nggak berlaku fenomena yang seperti itu, ya.

Terakhir adalah.. Tadarus.. Melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an setelah berakhirnya sholat tarawih. Mengaji bergantian, membaca lanjutan ayat-ayat terakhir dari yang dibaca sebelumnya. - Tapi sunggung. Ini bukan Liebster Award. Percaya sama saya. - senangnya di sini adalah, beberapa dari mbah-mbah, ibuk-ibuk, mbak-mbak, teman-teman, dan adek-adek.. Semua berkumpul buat tadarusan, riuh rendah suara tawa yang menyelingi tadarus, seakan menghadirkan rasa hangat, keharmonisan antar tetangga sangat kentara, dan sungguh, saya merasa bahagia.. sekali. Selain itu.. yang bikin semangat semakin 45 adalah.. Beberapa warga sekitar bakal ngirim makanan buat yang ikut tadarus, kadang berupa rujak petis, aneka jenis jajanan pasar, buah-buahan, bahkan bakso juga. Kenyang, kenyang deh perut. Tapi ada sedikit masalah di sini. Dengan banyaknya makanan yang tersedia, dan yang otomatis saya juga ikut menghabiskannya, ada apa dengan berat badan saya? Kok masih segitu aja? - frustasi nggak bisa gemuk -

Moment Berkesan di Bulan Ramadhan.
Gambar dari Google Image.
Memang ramadhan adalah bulan terindah dari yang terindah, moment yang paling berkesan meninggalkan kenangan yang lekat. Terlebih perjuangan kita yang harus menahan lapar dan dahaga di waktu pagi sampai sore hari, akan menuju ke titik yang luar biasa membahagiakan. Lebaran. Hari Kemenangan Umat Islam. Indah, bukan? :)
. . .

Tidak ada komentar:

Spamming? Nope!

Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .