Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Pindah: Memulai Awal Baru dalam Hidup

with 6 comments


Setelah berbulan-bulan tanpa kepastian.. akhirnya saya pindahan /duh, opening-nya gitu banget sih, Mbak XD/.

Oke jadi sebenarnya ada kisah tersendiri dari kalimat pembuka di atas. Dulu.. banget saya pernah nulis di blog ini tentang kebimbangan saya ketika project tempat saya bekerja sudah hampir berakhir dan akan memulai project baru yang lokasinya jauh banget dari rumah. Kebimbangan tersebut muncul karena saya memang belum pernah hidup jauh dari rumah (baca; ibu XD).

Nah, kalau project barunya jauh dari rumah, otomatis jauh juga dari ibu, maklum saya ini orangnya masih apa-apa ibu, jadi wajar kalau kegalauan saya saat itu nggak jauh-jauh dari "Bagaimana keseharian saya tanpa Ibu?". Tapi ternyata kebimbangan itu hanya sekadar kebimbangan sesaat, saya tetap mengikuti project yang hampir berakhir tersebut, dan project baru pun berjalan lancar tanpa saya harus pindahan.

Beda dulu, beda lagi sekarang. Setelah project yang saya maksud sebelumnya sudah berjalan dengan lancar, Bos saya kembali membuka project baru yang rencananya bulan Maret 2019 besok sudah mulai dibuka penjualannya dan tepat pada hari Kamis, 7 Februari 2019 lalu saya mendapat perintah untuk segera pindah ke kantor baru rasa lama.

Kebimbangan lain pun mulai bermunculan, kalau soal ibu sudah teratasi, sekarang lebih ke kakak yang sudah mau masuk kelas 6, kalau diajak pindah nanti kasihan juga sekolahnya, harus beradaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, terlebih pelajaran yang pastinya berbeda sistem pengajarannya dari sekolah lama. Saya sebagai orangtua yang agak cemas dengan situasi tersebut, akhirnya memutuskan kakak tinggal di rumah ibu untuk menyelesaikan sekolahnya lebih dulu. Toh tinggal 1 tahun ini..


Keputusan sudah diambil tinggal menyampaikan rencana tersebut yang membutuhkan waktu tepat agar kakak bisa menerimanya dengan lapang dada.

Sabtu sore dengan semilir angin laut yang syahdu, hari di mana saya biasa menghabiskan waktu berharga bersama keluarga. Saat itu kami duduk-duduk santai di belakang rumah dengan view laut yang membentang luas. Saya memulai percakapan ringan tentang kegiatan di sekolah kakak.

Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, setiap menjelang kelulusan biasanya ada rekreasi khusus untuk perpisahan kelas 6, dan sebelumnya kakak pernah bilang "Mah, besok teman-teman sekelas mau diajak rekreasi ke Malang sama Bu Guru" Pikir saya waktu itu, beneran sih, paket wisata malang murah kan banyak pilihannya, jadi nggak harus siapin budget banyak-banyak, dan lagi banyak juga wisata edukasi baru di malang yang ramah buat anak seperti Eco Green Park di mana kita bisa belajar tentang alam sekitar dan masih banyak lagi, jadi saya semakin excited kalau memang rekreasinya beneran jadi ke malang.

Oke, balik ke rencana awal, sebelum masuk ke pembahasan utama, saya tanya lagi ke kakak soal rekreasi ini, "rekreasinya jadi ke malang, kak? bulan sama tanggalnya sudah diumumkan belum?" Dan ternyata jadi dong.. Bulan maret rencana berangkat, tapi belum pasti tanggal berapa.

Jawaban yang saya peroleh dari kakak membuat saya jadi agak sendu, soalnya sudah lama saya berencana nambah kursi ekstra biar bisa ikut rekreasi bareng-bareng kakak, tapi orangtua hanya bisa berencana, tetap Bu Guru lah yang menentukan segalanya. Gimana mau ikut, awal bulan depan kan saya sudah pindahan ke kantor baru, hiks. Tapi cukuplah kesedihan itu saya saja yang simpan.

Setelah berbincang tentang kegiatan sekolahnya, saya pun mulai membuka percakapan tentang kepindahan saya dan ditinggalnya kakak di rumah ibu. Sebagai anak mbarep dan meskipun umurnya baru masuk 10 tahun, kakak ini termasuk anak yang mandiri, dan dia juga anak yang bisa dengan mudah memahami keadaan.

Saya bilang ke dia kalau saya, ayah, dan adiknya mau pindah ke kota, tapi sementara kakak menyelesaikan kelas 6 di rumah ibuk dulu, daripada di sana nanti susah adaptasinya, mau ujian akhir nasional juga. Saya mulai menjelaskan segala keresahan perihal sekolahnya, dan alhamdulillah dia bisa mengerti keadaan tersebut, dengan syarat darinya kalau akhir pekan saya harus pulang, tapi itu sudah masuk ke daftar rencana saya juga pastinya. Insya Allah. Saya nggak tega kalau harus berada jauh dari anak dengan jangka waktu lama, pasalnya selain saya, ini juga pertama kalinya kakak saya tinggal kerja jauh.

Ya.. kadang, kita harus mengambil keputusan yang sulit agar bisa survive dalam menjalani hidup. Bismillah saja sih, semoga semua berjalan lancar, mulai dari pekerjaan sampai dengan kegiatan lainnya. Amin.



Salam ^^






. . .

6 komentar:

  1. Amiiinn,, semoga semuanya berjalan dengan lacar dan aman terkendali... hehehehe

    BalasHapus
  2. Smoga rencana pindahannya berjalan lancar ya mbaa.. Btw akupun pas mamaku masih ada, kayak ngga bisa tinggal jauh jauh dari mama. Home = Your Mom. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.. Bener banget mbak, Home = Your Mom ^^

      Hapus
  3. Wahhh nasib kita sama ya mbak. Anakku dua2nya juga tahun ini mau UN. Yg satu masuk SMP dan SMA.
    Betul sekali yg Mbak bilang, kita memang harus mengambil keputusan yang sulit untuk bisa survive dalam menjalani hidup. Semangat ya mbak. Ku doakan agar semua pilihan dan keputusan mbak di beri kelancaran. Doa dan peluk dari aku yg ada di Jakarta.

    Xoxo,
    Shastri Darsono

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti was-was banget ya, mbak. Bareng-bareng lagi UN nya. Semoga anak-anak bisa ngelewatin ujian dengan baik.

      Amin... Makasih mbak.. Peluk hangat juga dari aku Lamongan :*

      Hapus
  4. Semoga kedepannya lebih baik lagi dan semua rencananya dilancarkan amin

    BalasHapus

Spamming? Nope!

Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .