Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Menjaga Kewarasan Dengan ROG Phone 3

with Leave a Comment

Kalau dilihat dari kacamata ibu-ibu pada umumnya, saya yakin bahwa yang paling mungkin menjadi penyebab hancurnya hubungan dalam rumah tangga adalah pelakor. Karena kasus perselingkuhan yang sering terekspos di social media, kebanyakan melibatkan pihak lelaki dan juga pelakor. Walaupun hal itu tak membutakan saya akan fakta bahwa sang wanita juga punya potensi untuk terlibat dalam skandal serupa. Banyaknya kasus pelakor dan semacamnya di social media, membuat tak sedikit netizen yang menganggap perselingkuhan sebagai momok paling mengerikan dalam sebuah pernikahan. Mungkin, kamu juga salah satu netizen yang punya pemikiran begitu?

Kalau iya, sini tos dulu #ehehe. Eits, tapi kita perlu ingat, bahwa hadirnya orang ketiga bukanlah satu-satunya penyebab hancurnya bahtera rumah tangga. Dan ternyata, ada yang lebih mengerikan dari itu lho! Menurut data dari Dirjen Badan Peradilan Agama yang dikutip oleh lokadata.id, kasus yang didasari oleh pertengkaran adalah penyebab perceraian yang paling banyak terjadi pada tahun 2016-2018. Dengan persentase lebih dari 46% dari total kasus perceraian yang tercatat. Jauh diatas kasus perselingkuhan (meninggalkan pasangan) yang "hanya" sekitar 18% saja. Wah, serem juga yah ..Infografi Angka Perceraian di Indonesia

Sialnya, pandemi yang sedang kita hadapi bersama saat ini semakin menambah tantangan dalam berumah tangga. Kamu pasti pernah dengar kabar soal kasus perceraian yang meningkat di masa pandemi ini kan? Iya, itu nggak cuma terjadi di negeri Tiongkok saja, tetapi juga terjadi di Indonesia. Beberapa pengamat berpendapat bahwa meningkatnya angka perceraian di masa pandemi bisa terjadi karena jenuh dengan keadaan ditengah terbatasnya ruang gerak. Yang biasanya bisa bebas beraktivitas, eh sekarang cuma ngendon dirumah terus.

Kerja di rumah, anak-anak sekolah di rumah, apa-apa di rumah. Menimbulkan stress, pikiran tak lagi jernih, hingga memicu konflik (pertengkaran) yang berujung pada perceraian. Belum lagi soal potensi KDRT yang sangat mungkin bisa terjadi. Wah, pokoknya nggak banget deh.. Amit-amit..!!
Menjaga Kewarasan Dalam Rumah Tangga

Sebagai istri dan juga pegawai swasta, saya mengerti bahwa pasti ada kelelahan dan kejenuhan yang ikut terbawa sepulang dari kantor. Tapi di masa pandemi ini, nggak banyak yang bisa kami lakukan untuk me-refresh semuanya. Mau piknik cantik juga ngeri. Terlebih yang saya lihat masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan di tengah jumlah kasus yang belum terlihat surut. Jadi terpaksa di rumah saja.. demi keselamatan bersama, walau harus menahan suntuk. Paling banter ya berpetualang via layar kaca di channel Nat Geo Wild.

Saya bersyukur punya Mas Bojo [read: suami] yang nggak gampang bosenan dan pintar mengatasi suntuk dengan hal yang bermanfaat. Memang sih.. nggak jauh-jauh dari yang namanya smartphone. Tapi yang dipantengin sama Mas Bojo itu bukan sekadar scroll-scroll social media, tapi untuk membaca kajian di grup WhatsApp, ataupun melihat kajian di YouTube. Atau sesekali menonton TV bersama saya dan anak kalau ada acara yang berfaedah. Kalau sudah agak bosan, baru deh main game.

Walau begitu.. terbatasnya ruang gerak tetap membuat saya khawatir akan timbulnya stress diantara kami. Yang bisa menyebabkan emosi tidak stabil, dan menjadi uring-uringan. Sehingga membuat saya memikirkan langkah-langkah pencegahan untuk dapat menghindarinya. Hadirnya ASUS ROG Phone 3 beberapa waktu lalu memunculkan sebuah ide di benak saya. Mungkin.. smartphone gaming ini bisa menjadi solusi untuk menjaga kewarasan rumah tangga di masa pandemi. Eh bentar.. gimana gimana???

Yup! Kamu nggak salah baca!! ASUS ROG Phone 3 merupakan smartphone yang dirancang untuk kebutuhan para gamers, alias built for gamers. Saya yakin, semua orang sudah tau itu. Tapi, apa hubungannya dengan rumah tangga?

Jujur, saya sendiri akan gerah jika melihat suami bermain game terus menerus. Apalagi saya juga pernah mendengar kabar soal pertengkaran suami istri akibat sang suami yang bermain game tanpa kenal waktu. Tapi jika melihat perilaku Mas bojo yang sejauh ini (dan semoga bisa terus) sanggup meredam kecanduan berlebih saat bermain game, rasa-rasanya justru ROG Phone 3 bisa menjadi sebuah alat bantu untuk menghilangkan stress. Harapannya adalah agar Mas bojo dapat terus menjaga manajemen emosi di tengah-tengah kondisi yang rawan bikin depresi seperti sekarang ini. Sekaligus dapat tetap meredam kecanduan nge-game.

Dalam sebuah jurnal yang dipublikasikan pada situs radenintan.ac.id, disebutkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan adiksi terhadap sebuah game adalah karena keinginan untuk memperoleh nilai yang tinggi dalam game. Atau bisa diartikan juga sebagai keinginan untuk memenangkan permainan. Karena beberapa game online umumnya mengharuskan pemain untuk mengalahkan semua pemain lain sebagai syarat untuk memenangkan permainan. Atau yang biasa disebut sebagai "battle royale".

Nah, disinilah ROG Phone 3 dapat berperan agar Mas bojo dapat tetap meredam kecanduan bermain game. Karena ROG Phone 3 merupakan senjata yang ampuh untuk membantu memenangkan permainan. Gampangnya sih.. kalau sudah menang, rasa penasaran dan keinginan untuk mencoba dan mencoba lagi pasti bakal berkurang. 

Yang Membuat ASUS ROG Phone 3 Istimewa

ASUS ROG Phone 3 adalah smartphone pertama di dunia yang menggunakan Qualcomm Snapdragon 865 plus, yang merupakan platform seluler paling powerful saat ini. Sependek pengetahuan saya, performa smartphone itu sangat penting agar dapat menjalankan sebuah game dengan baik. Menurut seorang teman yang gemar bermain game online, smartphone dengan performa kurang mumpuni akan mengurangi kenikmatan dalam bermain. Bermain menjadi tidak nyaman, dan terkadang malah bikin emosi jika tak sanggup menjalankan game dengan lancar.

Wah, kalau sampai emosi gara-gara smartphone tidak mumpuni buat nge-game kan bahaya. Bertentangan dengan tujuan bermain game, yaitu untuk menghibur diri, sebagai pelarian untuk menghilangkan stress dan jenuh. Bukan malah bikin makin emosi.

Performa dari ROG Phone 3 yang sangat kencang bakal memastikan kelancaran dalam bermain berbagai jenis game. Ukuran game yang semakin besar takkan menjadi masalah bagi smartphone gaming ini berkat dukungan RAM LPDDR5 berkapasitas hingga 12GB. Kapasitas penyimpanan berjenis UFS 3.1 berkapasitas hingga 256GB juga memungkinkannya untuk menyimpan berbagai game, sekaligus banyak aplikasi. Terkesan mubazir untuk suami yang hanya sesekali bermain game? Saya rasa tidak. Karena spesifikasi yang dimilikinya itu menurut saya adalah aset agar ia dapat terus digunakan dalam jangka panjang. Karena kami bukanlah tipe orang yang doyan gonta-ganti hape. Apalagi ia juga sudah mendukung konektivitas 5G dan WiFi 6. Yang artinya, ia sudah siap untuk menjalankan teknologi seluler masa depan.

Oleh karena dirancang untuk gaming yang notabene sebuah tugas berat, ROG Phone 3 dilengkapi dengan sistem ruang uap 3D dan heatsink 6 kali lebih besar untuk dapat meredam hawa panas dari prosesornya yang sangat powerful itu. Ia pun memiliki ventilasi yang berguna untuk membuang panas. Tujuan dari sistem yang diberi nama Gamecool 3 ini adalah untuk menjaga temperatur di batas aman, sekaligus agar ia dapat mempertahankan kinerja puncak selama digunakan untuk bermain. Smartphone yang dijuluki sebagai "Fastest Android On The Planet" oleh hothardware.com ini bahkan punya fitur yang diberi nama X Mode untuk mengoptimalkan kinerja smartphone saat bermain game.

Sudah, kalau begini sih.. nggak ada ceritanya emosi karena hapenya nggak kuat. Untuk poin ini, aman! Selanjutnya adalah soal bagaimana ia membantu pemain dalam memenangkan game, agar mengurangi rasa penasaran untuk coba dan coba lagi yang memicu munculnya rasa candu.

Nggak cuma bermodal performa tinggi saja, ROG Phone 3 juga hadir dengan fitur eksklusif yang diberi nama Air Trigger 3. Air Trigger 3 merupakan sebuah sensor ultrasonic yang berguna untuk membantu kontrol permainan. Ia punya fungsi seperti tombol tambahan yang didesain agar mudah dijangkau oleh jari telunjuk. Mirip seperti tombol L1 dan R1 pada game console. Ini merupakan sebuah privilage bagi pemain, karena bisa dengan mudah menggunakan keempat jarinya untuk mengontrol permainan, disaat pemain lain hanya bisa menggunakan kedua jempolnya di atas layar.

Tenang, kalau takut salah pencet, kita bisa kok mengatur seberapa kuat jari harus menekan untuk memicu Air Trigger 3. Karena sensor ini begitu canggih hingga ia bisa mendeteksi perbedaan kekuatan tekanan, serta mampu mendeteksi input slide dan swipe. Jelas, fitur ini bakal memberikan pengalaman yang berbeda bagi mobile gamers.

Belum berhenti sampai di situ. Demi menghadirkan pengalaman gaming yang lebih immersive, ASUS menyediakan berbagai pilihan aksesoris eksklusif untuk ROG Phone 3. Mulai dari ROG Kunai 3 Gamepad, TwinView Dock 3, Mobile Desktop Dock, hingga AeroActive Cooler 3. Kesemua aksesoris tersebut dapat dihubungkan dengan ROG Phone 3 melalui port khusus yang berada di samping kiri smartphone. Bersama dengan port tersebut, ada pula sebuah port charging sekunder agar tak mengganggu pemain saat ingin nge-game sambil charging. Hardcore gamers pasti suka nih!

Kebutuhan gaming adalah soal kecepatan. Semakin cepat perangkat merespons input yang dilakukan pemain, maka akan semakin baik. Karena semakin besar pula kemungkinan untuk dapat mengalahkan pemain lain. Layar dari ROG Phone 3 punya kecepatan respon yang sangat tinggi, yaitu 25ms touch latency, dan juga 270Hz touch sampling rate. Yang saya tau, touch latency yang lebih cepat bakal membuat delay antara waktu jari menyentuh layar hingga ia meresponnya akan semakin responsif. Tak sampai sekedipan mata, ROG Phone 3 sudah sanggup merespon sentuhan kita. Tarian jari diatas layar pun bakal sanggup dideteksi dengan cepat berkat touch sampling rate yang jauh melampaui smartphone lain.

Nah, kalau urusan ini, rasanya saya juga bakal butuh nih, buat main Shopee tangkap mode jari #ehehe. Karena, bener deh.. Kadang suka gregetan sendiri melihat respon smartphone terhadap pergerakan jari di layar. Suka ketinggalan gitu kan wadah popcorn-nya kalau kita gerakin buat nangkep item yang jatuh.

Apalagi layar 6.59 inci di smartphone ini mampu menampilkan warna yang sangat kaya sekaligus akurat. Nggak main-main loh! Reproduksi warna yang dihasilkan bisa mencapai 113% DCI-P3, dengan Delta-E kurang dari 1%. Yang mana semakin kecil poin pada Delta-E, maka tingkat akurasi warnanya akan semakin tinggi. Dengan tampilan warnanya yang akurat ini, bisa saya jadikan patokan dan saya manfaatkan untuk melakukan pengeditan tone warna foto atau gambar, tanpa perlu khawatir tampilan warnanya akan terlihat aneh pada layar perangkat lain.

Yang membuatnya makin menarik, panel layar AMOLED yang dilindungi dengan lapisan Corning Gorilla Glass 6 tersebut juga mampu menampilkan gambar HDR10+. Bukan hanya membuat tampilan layar nampak menawan ketika menampilkan konten video, tetapi juga memberikan keuntungan tersendiri bagi gamers karena dapat melihat tampilan dengan lebih jelas. Terdapat pula fitur Snapdragon Elite Gaming yang mendukung pengoptimalan game pada tampilan HDR. Fitur Snapdragon Elite Gaming hanya bisa ditemukan pada smartphone terpilih untuk dapat memberikan pengalaman gaming yang super-smooth. Agar mampu menjalankan game dengan frame rate super cepat, hingga 144fps.

Kabar baiknya, panel layar pada ROG Phone 3 juga sudah mendukung refresh rate 144Hz, jauh melampaui smartphone lain yang umumnya hanya punya layar 60Hz. Artinya.. layar dari smartphone gaming yang satu ini, secara nyata bakal sanggup menyajikan tampilan visual super smooth hingga 144fps

Bagi saya yang bukan gamer, fitur-fitur yang dimiliki oleh smartphone ini memang terkesan over power. Tapi kalau mengacu pada keterangan teman saya yang seorang gamer, fitur dan performa tinggi milik ROG Phone 3 memang sangat dibutuhkan dan diidamkan untuk dapat memberikan pengalaman bermain yang lebih menyenangkan. Dan inilah mengapa sedari awal saya berpikir bahwa smartphone ini bakal menjadi solusi yang bagus untuk menjaga kewarasan dalam rumah tangga. Agar tujuan menghibur diri ketika bosan di rumah dapat benar-benar terlaksana, tanpa gangguan lag yang justru bisa membuat emosi kala bermain game.

Dan jangan lupa, ia juga merupakan sebuah smartphone. Sebuah alat yang sangat dibutuhkan di era digital. Sehingga, ROG Phone 3 bakal tetap bermanfaat walau tidak sedang digunakan untuk gaming. Misalnya, saya akan bisa memanfaatkan kameranya untuk mengambil foto produk, ataupun lokasi kulineran untuk di-review. Dengan sensor kelas flagship Sony IMX686 beresolusi 64 megapixel pada kamera utamanya, saya tak perlu lagi mengkhawatirkan soal kualitas dan juga detail fotonya. Atau, saya juga bisa memanfaatkan kamera macro yang merupakan satu dari tiga kamera belakangnya untuk  mengambil foto dari jarak sangat dekat agar dapat menangkap detail kecil dari objek yang akan saya foto.

Kamera utama tersebut bahkan mampu menghasilkan video beresolusi 8K 30fps, atau 4K 60fps dengan tetap dapat mengaktifkan fitur 3-axis Electronic Image Stabilization. Terlebih dengan kapasitas baterai 6000mAh yang dimilikinya, rasanya akan cocok untuk diajak bekerja seharian tanpa khawatir akan kehabisan baterai di tengah hari.

Maka dari itu, tak berlebihan rasanya untuk memiliki ROG Phone 3. Karena selain dirancang untuk memenangkan permainan, fitur-fitur pelengkapnya juga bakal berguna untuk berbagai hal lain. Termasuk untuk nonton drakor disaat Mas Bojo sedang nonton pertandingan tinju. Ooo ya jelas, drakor mah tetep dong ya! #ehehe. Soalnya kalau sudah ada acara tinju, terpaksa saya harus mengalah karena tidak bisa diganggu gugat. Speaker stereo berteknologi Qualcomm aptX yang mendapatkan skor tinggi yaitu 75 poin pada DXOMARK Audio Review, pastinya bikin suara oppa-oppa jadi makin bening <3.


Berikut adalah spesifikasi lengkap dari ASUS ROG Phone 3


Processor

3.1 GHz Qualcomm® Snapdragon™ 865 Plus 5G Mobile Platform with 7nm, 64-bit Octa-core Processor

GPU

Qualcomm® Adreno™ 650

UI

Android™ 10 with ROG UI

Display

6.59” 19.5:9 2340x1080 (391ppi) 144Hz/1ms AMOLED HDR10+ certified; 

270Hz touch sampling rate, 25ms touch latency;

650nits HBM brightness & 1000 nits peak brightness, 113% DCI-P3 Delta E average <1%; 

1.07 billion colors; 1,000,000:1 contrast ratio;

Front 2.5D Corning® Gorilla® 6 Glass;

TÜV Low Blue Light (Hardware Solution) and Flicker Reduced certifications for eye comfort;

Capacitive touch panel with 10 points multi-touch (supports Glove touch)

Memory/Storage

LPDDR5/UFS3.1

8GB/128GB 

12GB/256GB

SD storage

no SD-card reader; NTFS support for external HDD

Sensor

Accelerator, E-Compass, Proximity, Hall sensor*2, Ambient light sensor, in-display fingerprint sensor, Gyro, Ultrasonic sensors for AirTrigger 3 and grip press

Main Rear Camera

64MP SONY IMX686 sensor, 0.8 µm pixel size – Quad Bayer technology with 16MP, 1.6 µm large effective pixel size, F1.8, 1/1.7” sensor, 2x1 OCL PDAF, LED flash

Second Rear Camera

13MP, 125˚  ultra-wide, F2.4, Real-time distortion correction, 11mm equivalent focal length in 35mm film camera

Third Rear Camera

5MP Macro, F2.0

Front Camera

24MP, 0.9µm, Quad Bayer Technology, F2.0,

27mm equivalent focal length in 35mm film camera

Video Recording

8K (7680 by 4320) @ 30 fps (main rear camera)

4K (3840 by 2160) @ 30/60 fps (main rear camera), @ 30 fps (second rear camera)

1080p @ 30/60 fps; 720p @ 30 fps

3-axis electronic image stabilization for rear cameras

Time Lapse (4K)

Slow Motion video (4K @ 120 fps; 1080p @ 240/120 fps; 720p @ 480 fps)

Take still photo while recording video

Speaker

Dual front-facing speakers with GameFX & Dirac HD Sound

7-magnet stereo speaker with dual NXP TFA9874 smart amplifier for louder, deeper and less distorted sound effect

Audio Output

Hi-Res audio 192kHz/24-bit standard (USB-C™ output) that is 4 times better than CD quality

GameFX audio system for improved in-game audio experience

New AudioWizard with multiple listening profiles tuned by Dirac

Microphone

Quad microphones with ASUS Noise Reduction Technology

Wireless Technology

WLAN 802.11a/b/g/n/ac/ax 2.4 & 5GHz and Wi-Fi 6

2x2 MIMO, Bluetooth 5.1

Wi-Fi Direct support

Navigation

GNSS support GPS(L1/L5), Glonass(L1), Galileo(E1/E5a),

BeiDou(B1/B2a), QZSS(L1/L5) and NavIC(L5)

SIM Cards

Dual SIM dual standby

Slot 1: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card

Slot 2: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card

5G+4G or 4G dual SIM dual standby support

Data rate


Support EN-DC(6DL+FR1, 4DL+2FR1)

FR1: DL up to 4.4Gbps / UL 542Mbps

LTE 6CA DL Cat20 up to 2.0Gbps / UL Cat13 up to 150Mbps

DC-HSPA+: DL 42Mbps / UL 5.76Mbps

4x4 MIMO and CA with 4x4 MIMO support

Bands


5G (Bands N1, N2, N3, N5, N28, N41, N66, N71, N77, N78, N79)
FDD-LTE (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 66, 71)
TD-LTE (Bands 34, 38, 39, 40, 41, 42, 48)
WCDMA (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 19)
EDGE/GPRS/GSM (850, 900, 1800, 1900MHz)
CDMA (Bands BC0) (CN and HK only)
TD-SCDMA (Bands 34, 38) (CN and HK only)

Interface

Side-port: 48 pin Customized/Type C connector USB3.1 gen2/DP 1.4(4K)/Fast Charging (QC3.0+QC4.0/PD3.0) / Direct Charge

Bottom-port: Type C connector USB2.0/Fast Charging (QC3.0/PD3.0)/Direct Charge

NFC

Support (Card mode support in power off)

OS

Android™ 10

Battery

6.000mAh

Charger

Output: 10V 3A, supports up to 30W QC4.0 / PD3.0 / Direct Charge adapter

Dimensions

171mm, 78mm, 9.85mm

Weight

240 grams

Price

Rp9.999.000 (8GB RAM & 128GB Storage)

Rp14.999.000 (12Gb RAM & 256GB Storage)



Sincerely,













Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .