Pasca Lebaran saatnya semua orang kembali ke rutinitas biasa. Para pegawai yang habis masa liburnya, para pedagang kembali berjualan, dan para pelajar yang mulai masuk sekolah. Lebaran kali ini memang bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru, siswa baru di jenjang Madrasah, SMP, juga SMS, eh, SMA ding, biasanya dengan antusias dan semangat berangkat ke sekolah untuk memasuki kelas barunya.

Setelah cerita panjang lebar tentang belanja di Instagram dengan teliti, tentunya untuk berbelanja online, saya tidak hanya tertuju pada Instagram saja, karena seperti yang kita ketahui, Instagram sendiri sebenarnya adalah salah satu dari sekian banyak media sosial, di mana orang-orang bisa berbagi pikiran atau pengalaman yang diabadikan dalam bentuk gambar. Dan.. memang orang sekarang ini pada pintar mengambil kesempatan, jadilah mereka para pengusaha memanfaatkan Instagram untuk memasarkan produk-produknya dalam bentuk gambar. Selain Instagram yang bejubel dengan online shop, saat ini juga banyak e-commerce yang bertebaran, mulai dari e-commerce A, B, C dan seterusnya. Bahkan bisa dibilang, kita sangat dimudahkan dengan adanya e-commerce tersebut, kita bisa mendapatkan barang-barang mulai dari fashion, gadget, ATK, bahkan kebutuhan serta peralatan rumah tangga dengan hanya duduk di depan layar laptop, dan bisa dipastikan semua barang bisa kita temukan di sana.

Jadi.. bisa dibilang ini merupakan sambungan dari postingan saya tentang mudahnya berbelanja online sebelum ini.. Nah, salah satu contohnya yaitu kemudahan berbelanja online melalui akun Instagram-nya sista, kaka dan agan-agan yang konten dagangannya sering berseliweran di timeline discovery Instagram sehingga menggoyahkan hati nurani para kaum hawa yang biasa dikenal dengan wanita #halah.

Selama dua bulan penuh saya menjadi Instagram user yang super aktif untuk menjelajah dan mengetahui apa saja yang dijual sama sista, kaka dan agan-agan di Instagram, dan ternyata memang Instagram itu se-nyata-nyata-nya PALUGADA. Iya. Segala ada. Selain itu saya juga mencoba untuk membedakan akun online shop yang benar-benar #trustedseller sama yang suka #tiputipu. Misalnya dari kualitas barang yang dibeli beda dari keterangan yang ditulis pada konten, sehingga berpengaruh pada standard harga yang sebenarnya. Atau.. Barang datang tidak sesuai dengan yang sudah dipesan.

Sekali pernah terjadi pada saya, waktu pesan jam tangan dan yang datang tidak sesuai pesanan saya. Saya mencoba kembali menghubungi kontak online shop jam tangan tersebut untuk konfirmasi apakah ada kesalahan data pengiriman atau memang barang yang saya pesan sudah out of stock sehingga dikirim dengan barang yang sama tapi beda warna, tapi tidak juga dijawab, mencoba berfikir positif, mungkin masih melayani pelanggan yang lain, saya tunggu saja kali ya, oke saya tunggu 24 jam, tapi sampai batas waktu tersebut, konfirmasi saya belum juga dijawab, tetap positif thinking, mungkin itu saking laris-manisnya si online shop jadi masih belum sempat menjawab, alhasil saya harus lebih sedikit bersabar lagi.

H + 2 sampai satu minggu dan ternyata masih belum dijawab juga. Jadi saya menyimpulkan bahwa ini fix penipuan. Padahal saya hanya ingin tahu penjelasan dari pihak online shop, tanpa meminta ganti atau semacamnya, paling tidak ada permintaan maaf. Tapi ya... Syudahlah. Cukup dimasukan blacklist saja.

Tapi.. Alhamdulillah cukup sekali saya kena #tiputipu akun online shop di Instagram, memang itu sedikit kesalahan dari saya yang grusa-grusu tanpa meneliti keabsahan online shop tersebut #halah. Berbanding dengan pengalaman saya kena tipu, pengalaman berbelanja online saya yang lain jauh lebih memuaskan, mulai dari belanja sepatu, sandal, pakaian, gadget dan beberapa barang yang lain.

Ya.. Setelah kena tipu memang saya lebih teliti lagi dalam menentukan onlinebshop yang bakal saya jadikan #trustedseller list. Saya stalking akun tersebut, mulai dari feedback pelanggan melalui komentar-komentar yang masuk, detail-detail barang yang ditawarkan, sampai dengan keramahan admin dalam melayani pelanggan, memang sih, jarang admin online shop yang merespon komentar dari pelanggan melalui Instagram, tapi saya biasanya langsung menghubungi kontak yang tercantum di bio, terlepas jadi atau tidaknya saya membeli barang mereka.

Ya namanya juga wanita, selalu ada negosiasi, kalau tidak acc ya.. bisa lah cari-cari yang lain. Kecuali.. Saya sudah benar-benar jatuh hati sama barang tersebut.

So.. Let's be smart buyer. Baca keterangan yang tertera pada konten dengan teliti, dan cari tahu informasi tentang olshop yang menjadi sasaran secara detail (seperti yang sudah saya tulis di atas). Oke?!