Pernah kepikiran nggak Bun, gimana cara ngajarin anak masalah keuangan tanpa bikin mereka kebingungan? Saya pernah lho. Dalam pikiran saya, terlalu ribet kalau ngajarin anak tentang urusan keuangan. Tapi setelah saya pikir lagi, mungkin secara teori akan sedikit sulit, namun kalau praktik langsung sepertinya lebih mudah.
Akhirnya, saya coba deh kenalkan dan ajarkan mereka sedikit demi sedikit tentang basic keuangan. Yah, nggak jauh-jauh dari menabung, memilah mana kebutuhan yang penting dan harus didahulukan dan juga membuat budget.
Proses mengajarkannya pun saya gunakan cara yang benar-benar bikin anak nggak ribet dan jauh dari kata serius. Alhamdulillah, mereka bisa cepat paham dan mudah mempraktikkannya. Mau tau nggak Bun, gimana dan seperti apa cara yang saya gunakan untuk mengenalkan literasi keuangan ini pada anak-anak? Yuk lanjut baca tulisan ini sampai akhir..
Nggak Usah Pake Teori, Langsung Praktik Aja!
Ngajarin anak literasi finansial itu penting lho Bun, tapi nggak usah serius dan ribet. Supaya mereka bisa mudah mencerna dan memahaminya. Metode seperti inilah yang terapkan pada anak-anak saya.
Nggak perlu jejalin mereka dengan berbagai teori keuangan, apalagi jika mereka masih di bawah umur. Jadi sebaiknya langsung praktik saja dan seperti apakah praktiknya?
1. Main Game yang Seru
Anak-anak tentunya suka bermain game bukan? Nah untuk praktik pertama, saya ajak mereka bermain game edukasi yang berkaitan dengan literasi keuangan. Misalnya melalui permainan monopoli atau game lain yang ada unsur uangnya. Ini enggak cuma buat keseruan, tapi juga bisa ajari anak soal belajar nabung, pake uang, dan mungkin nge-venture jadi investor muda.
Selain itu, ada juga permainan yang tak kalah seru lainnya. Contohnya seperti Cashier Simulator, Cash Back dan Grecery Cashier. Semua permainan ini bisa diakses dengan mudah melalui situs Mortgage Money Game. Melalui permainan ini, anak-anak bisa memahami bagaimana cara menghitung uang dan kembaliannya.
2. Bicara Soal Uang dalam Kehidupan Sehari-hari
Uang nggak harus jadi topik yang bikin bete. Pas lagi belanja, saya sempatkan untuk mengajak anak. Saat itu, saya ajak mereka untuk membandingkan harga barang atau mengatur budget. Dengan cara sederhana ini tentunya membuat mereka paham bagaimana caranya atur duit dengan cerdas.
3. Beri Uang Saku dan Dana Tabungan
Cara berikutnya yang juga saya terapkan ke anak adalah memberikan mereka uang saku kemudian membantu mereka mengatur duitnya. Misalnya ini buat beli apa, simpan berapa buat tabungan, dan sebagian lagi sisihkan buat amal. Menurut saya, ini adalah pelajaran penting tentang mengelola uang sejak dini.
4. Ajak Anak dalam Mengambil Keputusan Keuangan Keluarga
Kalau saya sedang membicarakan masalah keuangan bersama suami, misalnya ingin membeli apa, saya akan mengajak anak-anak untuk ikut dalam obrolan. Mereka memang tidak ikut menentukan dalam hal penentuan budget rumah tangga. Namun mereka bisa belajar bahwa membeli sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan bersama, perlu namanya kesepakatan.
Mereka mungkin nggak akan paham semuanya, tapi setidaknya anak-anak bisa ikut mengerti soal budget, utang, atau tabungan.
5. Ajarkan Investasi dengan Contoh Sederhana
Anak-anak mungkin belum paham mengenai apa itu investasi. Karena itulah saya coba kenalkan literasi keuangan pada mereka menggunakan analogi sederhana, seperti memakai cerita.
Misalnya, bilang ke mereka kalo investasi itu bisa kita ibaratkan seperti menanam pohon. Semakin awal kita menanam, pohonnya akan makin besar. Dengan cerita ini, anak-anak jadi bisa mengerti kenapa penting nabung atau investasi untuk masa depan.
Cara-cara inilah yang saya gunakan saat mengajarkan anak-anak mengenai keuangan. Setelah itu, mereka saya biarkan untuk coba-coba mengatur budget dari uang jajannya sendiri. Jika ada salah, it’s oke! Bukankan kesalahan bagian penting dari sebuah pembelajaran?
Adakah Manfaat Mengajarkan Literasi Keuangan Pada Anak?
Tentu saja! Setelah saya pikir-pikir, setiap orang tua perlu mengajarkan literasi keuangan ini pada anak-anaknya. Lantaran ada banyak manfaat yang bisa orang tua dan anak dapatkan dalam hal ini, diantaranya adalah:
- 1. Literasi finansial bikin anak-anak lebih menghargai uang dan pandai mengaturnya. Mereka jadi ngerti kalo mendapatkan uang itu gak mudah, dan penting mereka belajar gimana caranya pake uang dengan bijak.
- 2. Cenderung lebih hemat, mereka bakal paham kalau penting banget buat nabung, bukan cuma beli mainan.
- 3. Lebih siap menghadapi masa depan. Mereka bakal tahu tentang investasi, pensiun, dan bagaimana merencanakan keuangan yang baik.
- 4. Mengajarkan anak untuk mandiri secara finansial. Mereka belajar cara buat keputusan keuangan yang tepat dan gak selalu bergantung pada orang lain.
- 5. Secara tidak sadar, belajar literasi finansial juga bisa bikin anak-anak lebih peduli tentang masalah sosial dan ekonomi. Mereka jadi lebih menghargai pentingnya berbagi dengan yang membutuhkan.
- 6. Yang paling penting, literasi finansial membantu anak-anak membangun kebiasaan baik soal uang. Seperti mengatur keuangan, hindari utang yang gak perlu, dan mulai investasi buat masa depan.
Sejatinya, mengajarkan anak tentang keuangan ini bisa jadi bukan hal yang mudah. Namun sebagai orang tua, saya tetap berusaha mengenalkan dan mengajarkan mereka dengan cara yang tepat dan melalui sudut pandang anak-anak. Dan dengan penuh kesabaran tentunya. Semoga apa yang mereka pelajari ini bisa berguna dan mereka praktikkan di masa depan.
Sincereli,
Referensi:
- - https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/bagaimana-mengenalkan-literasi-keuangan-pada-anak-usia-dini?
- - https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20629
- - https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/trik-ajarkan-literasi-keuangan-sesuai-usia-anak
Tidak ada komentar:
Spamming? Nope!