Personal Blog: Menuliskan Semua Kisah dan Ulasan tentang Gaya Hidup di Era Digital

About Me

Batas Konsumsi MSG yang Aman agar Gizi Sehat Keluarga tetap Terjaga

with 1 comment
Fakta dan Mitos tentang MSG

Sekarang ini mudah sekali kita temui jajanan dengan bumbu yang mengandung MSG, bahkan di sekitar sekolah anak-anak SD sekalipun, kadang sebagai orang tua yang sudah mendengar negatifnya mitos soal MSG, saya juga memiliki kekhawatiran tersendiri melihat jajanan tersebut berjejer di depan sekolah anak-anak, tanpa tau kebenaran fakta dan mitos tentang MSG yang benar itu bagaimana.

Apa sih MSG Itu?

Monosodium Glutamat yang biasa disebut dengan micin atau MSG adalah bahan tambahan makanan yang sering digunakan untuk memberikan rasa gurih pada masakan. MSG ditemukan oleh seorang profesor dari Jepang yang bernama Kikunae Ikeda pada tahun 1908.
MSG berasal dari ekstrak rumput laut berbentuk butiran kristal dengan kandungan asam glutamat dan menghasilkan rasa gurih, yang kemudian disebut dengan Umami. Seiring dengan perkembangan zaman, MSG/MNG kini dibuat dari beberapa bahan alami yang di fermentasi seperti seperti sari tetes tebu, singkong, jagung, dan gula bit.

MSG sendiri mengandung Asam Glutamat 78 persen, Natrium 12 persen, dan air 10 persen. Kandungan natrium yang terdapat pada MSG/MNG ternyata lebih rendah lho dari garam dapur. Dilansir dari Halodoc.com, kandungan natrium yang ada di MSG lebih rendah dari garam, yaitu 12 persen pada MSG. Sementara itu, garam dapur memiliki 39 persen natrium.

Manfaat MSG Pada Makanan.

Terlepas dari banyaknya mitos dan pendapat yang mengatakan bahwa MSG memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh, sebenarnya MSG memiliki beberapa manfaat pada makanan, yakni;

● 1. Menambah Citarasa Makanan

Salah satu manfaat MSG adalah dapat meningkatkan citarasa pada makanan. Dengan menambahkan MSG pada masakan, rasa makanan dapat menjadi lebih gurih dan lezat. Hal ini terutama berguna pada masakan yang kurang memiliki rasa seperti kaldu sayuran atau sup ayam.

● 2. Mengurangi Penggunaan Garam

Selain itu, MSG juga dapat membantu mengurangi penggunaan garam pada masakan. Karena MSG memiliki rasa gurih yang kuat, maka dapat menggantikan sebagian dari garam yang biasanya digunakan pada masakan. Hal ini tentunya dapat membantu mengurangi konsumsi garam yang berlebihan pada tubuh.

● 3. Sumber Energi

MSG juga bisa menjadi sumber energi setelah usus melakukan penguraian dan mengubahnya menjadi asam amino yang digunakan oleh tubuh dalam membentuk senyawa bioaktif. Karena itu, setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, seseorang mungkin merasa lebih berenergi.

● 4. Membantu Meningkatkan Nafsu Makan

Dengan citarasa yang dihasilkan oleh MSG yang dapat meningkatkan intensitas lima rasa dasar dalam makanan yakni manis, asam, pahit, asin, dan gurih. MSG pada makanan menghasilkan rasa “umami” yaitu rasa gurih yang lezat, tentunya masakan jadi lebih terasa nikmat dan menjadikan nafsu makan semakin meningkat.

Batas Asupan MSG yang Tepat untuk gizi Sehat Keluarga Terjaga

Batas Konsumsi MSG yang Aman untuk Tubuh.

Selain fakta bahwa salah satu bahan dasar untuk menghasilkan MSG adalah bahan alami dan beberapa manfaat yang saya tuliskan di atas, perlu diingat bahwa MSG sebaiknya digunakan dengan bijak dan tidak berlebihan sesuai anjuran.

Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan MSG pada makanan harus sesuai dengan takaran yang dianjurkan dan tetap mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Berapa batas konsumsi MSG yang baik untuk tubuh?

Dalam sebuah penelitian berjudul Pertemuan Konsensus Monosodium Glutamate, menyimpulkan bahwa di negara-negara Eropa, pada umumnya batas penggunaan MSG pada makanan yang stabil adalah berkisar antara 5-12 gr/hr. Dan secara umum, konsumsi MSG dengan takaran yang cukup, dapat dianggap tidak berbahaya.

World Health Organizations atau yang dikenal dengan WHO, juga menetapkan bahwa asupan harian MSG yang dapat diterima oleh tubuh adalah berkisar antara 0-120 mg/kgBB.
 
Dan menurut informasi pada website Kemenkes Indonesia, MSG adalah salah satu bahan tambahan pangan penguat rasa yang paling aman dan diizinkan untuk dikonsumsi. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.033 Tahun 2012 dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan makanan RI No.23 tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Penguat Rasa.

Tentunya setelah mengetahui beberapa fakta soal MSG di atas, kita nggak perlu was-was lagi terhadap mitos MSG dong, ya. Karena selama kita bisa kontrol asupan MSG yang aman dikonsumsi sesuai dengan takaran yang ditentukan, Jadi.. stigma buruk yang selama ini beredar di masyarakat seputar MSG adalah mitos ya! Yuk bijak dalam memilih informasi seputar bahan makanan agar tidak keliru dan asupan gizi keluarga tetap terjaga.

Sincerely,
Lifestyle Blogger Indonesia








. . .

1 komentar:

  1. Saya pernah menonton film bagaimana msg ditemukan oleh orang jepang, kemudian ada juga film dengan latar belakang bisnis besar msg di dunia dibintangi oleh matt damon.
    Sampai saat ni, saya tidak terlalu khawatir dengan penggunaan msg untuk masakan selama sesuai dengan porsinya. Karena msg hanya diperlukan untuk mengangkat "rasa" dari masakan, bukan tujuan rasa masakan itu sendiri.
    Terima kasih atas tulisannya ya kak

    BalasHapus

Spamming? Nope!

Send Me Your Questions Here!

edigitalife.id@gmail.com

. . . . . .